Tuesday, April 21, 2015

Pasar Sayur dan Buah (Murah) di Berlin

Awalnya tahu jenis pasar seperti ini dari teman kursus, Ahlam. Sebelumnya, saya selalu membeli sayur dan buah di Supermarkt Turki Eurogida (lebih murah dibanding semua supermarkt), Bolu, Kasap Osman, maupun yang dipinggir jalan dekat U-Bahn Leopoldplatz. Terkadang membeli di supermarkt biasanya (LIDL, PENNY, dll), setelah melihat brosur mereka, barang mana saja yang lagi diskon (biasanya ditulis angebot). Kalau lagi murah, biasanya saya langsung beli banyak. Pasar seperti ini lebih dikenal dengan istilah Bazaare.
Tapi setelah mengenal pasar semacam ini, saya semakin jarang beli sayur dan buah di toko-toko tersebut kecuali dalam keadaan kepepet ataupun membeli dalam jumlah sedikit (kalau beli banyak tak jarang sayurnya belum sempat di masak sudah busuk duluan, jadinya malah rugi)
Sebagai contoh: beberapa minggu lalu, lagi musim buah mangga. Biasanya harga mangga di sini 1 stuck = 1, 50 euro (mahal ya). Nah kebetulan minggu itu sempat lihat di Eurogida, 1 stuck 0,75 euro. Wah murah nih pikir saya, tapi ketika ke pasar ini, ternyata malah ada 1 kiste (isi 7 mangga) cuma 2 euro, dsb. Contoh lain, minggu ini ada penawaran kiwi, di pasar model ini 7 stuck = 1 euro, di Eurogida 4 stuck= 1 euro, di supermarkt macam PENNY, dll 4 stuck=1,29 euro. Hayo...pilih mana?

1. Belakang Burgeramt Wedding di Leopoldplatz
Ada tiap hari Rabu dan Sabtu. Sudah mulai buka jam 10.00, tapi kebanyakan pengunjung sih datang menjelang tutup sekitar jam 16.00 (musim winter tutupnya jam 15.30 karena jam 16.00 sudah mulai gelap, kalau musim panas begini sih bisa jam 17.00) karena biasanya para pedagang mulai mengobral dagangannya. 
Lucunya pernah suatu ketika, suami yang ikut mengantar, menunggu di "warung Gozleme" seorang abla kenalan kami. Kami berangkat dari rumah setelah shalat dhuhur (sekitar jam 12.00a). Dia bercerita saat menunggu saya berbelanja, ada ibu yang mampir ke warung tersebut dan bilang "aduuh, aku datangnya kepagian nih....(setelah agak lama) kira-kira sudah mulai belum ya) dan mulailah si ibu berbelanja. haha, si ibu menunggu obralan.
Di pasar ini hampir sebagian besar adalah pedagang sayur dan buah-buahan dari Turki, namun ada juga dari Polandia, dan Jerman (hanya satu-dua). Keunikan pasar yang penjualnya orang Turki ini, kita pun bisa mencicipi potongan buah yang mereka jual. Biasanya sambil teriak "ein kilo ein euro...ein kilo ein euro" mereka memotong buah yang dijadikan taster. Akhir-akhir ini di pasar "yang ini", pedagang dari selain Turki semakin jarang muncul. Kemungkinan karena mereka menawarkan harga sedikit lebih mahal  bahkan dengan harga di supermarkt pun (kayaknya sih harga mahal karena alasan "Bio" (di sini banyak orang yang menyenangi hal-hal berbau bio, itu tuh yang dalam proses memelihara ataupun merawatnya tidak pakai bahan kimia. Untuk binatang, diternakkan di alam bebas). 
Selain pedagang sayur dan buah, kita juga bisa menemukan pedagang baju, roti, daging, ikan, peralatan jahit-menjahit, keju-kejuan, peralatan rumah tangga (sisir, gunting kuku, dll). Sebagian besar dipatok dengan harga lebih murah daripada harga supermarkt atau toko kecuali jenis-jenis peralatan.

Ada satu barang yang sebenarnya saya harapkan di sini, yaitu plester untuk tambalan dandang bocor. Pedagang peralatan rumah tangga itu orang asia, jadi sebenarnya saya benar-benar berharap. Tapi tahu tidak saran mereka ketika mereka tidak punya barang tersebut. Saya di suruh beli dandang baru (yee pak, kalau itu mah saya juga tahu tapi harga dandang di sini cukup mahal. untuk dandang tipis seperti uk. 20 cm 2 tingkat dibandrol 15 euro. Malas banget ah kalau suruh beli lagi. Dan untungnya sekarang sudah punya dandang, pas pulang ke Indo disempatin beli harga Rp. 55.000)

Lokasi pasar di belakang gedung berwarna coklat tua (foto diambil dari samping Karstadt)
Sudah mulai kelihatan kan pasarnya? Para pedagang berjualan dalam mobil box
Lihat mobil box putih sebelah kiri...abla penjual Gozleme langganan kami



2. Maybach-Ufer Markt
Sudah lama mau berkunjung ke sini, tapi baru hari Jumat minggu lalu (17/04/15) terealisasi. Secara garis besar pasar ini (Bazaare) sama dengan di Leopoldplatz, namun di sini lebih lengkap. Selain pedagang sayur dan buah, ada juga pedagang karpet, kain meteran, barang-barang dari kulit, barang khas daerah Rusia, dan pedagang makanan Turki, pedagang sosis, dll. Pedagangnya pun lebih beragam, tidak hanya dari Turki. Ternyata, pasar di Maybach Ufer ini menjadi salah satu objek wisata di Berlin. Jam bukanya mirip dengan yang di Leopoldplatz ya. Lebih lengkapnya baca disini






Nah ini yang seru..makanan itu disajikan dalam keadaan hangat, jadi ada banyak kompor. Hmm..kelihatannya enak



Model pasar dadakan (Bazaare) seperti ini, yang menjual bahan makanan sehari-hari ada di beberapa tempat, contohnya di Hansaplatz, Skalitzerstrasse, dll. Tapi yang paling direkomendasikan  2 di atas ini. Mengapa? 
1. Kalau lidah kalian masih pribumi dan agak kesulitan dengan masakan Eropa, pasar ini menyediakan bahan makanannya. Sedangkan pasar yang lain, hampir sebagian besar menjual kebutuhan yang cocok untuk masakan Eropa, keju-kejuan, bir, daging-daging yang saya yakin tidak halal, pasta, dll.
2. Harga di kedua pasar di atas bersahabat dengan kantong. Sedangkan, di pasar yang lain, menurut saya lebih mahal.

Cerita selingan
Ada lagi pasar yang berada di dalam hall besar. Pasar ini mungkin bisa dibilang khas Jerman. Di dalamnya kita bisa menemukan cafe untuk minum kopi;bir;wine;jus buah;makanan khas eropa, penjual daging dan supermarkt seperti NORMA, KIK, ALDI, dll. Kadang dilengkapi juga dengan permainan anak dan pertunjukan musik.Saya baru tahu 2 lokasi Arminiusmarkthalle di Arminiusstrasse (dekat rumah) dan Markthalle Neun di Puecklerstrasse dan Eisenbahnstrasse (karena ada 2 pintu).  Sayangnya harga di pasar ini agak sedikit lebih mahal, tapi cocok kalau ingin bersantai dan tidak perlu takut dingin atau hujan.
Pintu gerbang di Puecklerrstrasse
Pasarnya tertata rapi dan bersih kan

Ada cafe dan disediakan mainan anak juga




Keterangan:
Angebot        : penawaran, biasanya berupa penurunan harga atau harga yang lebih murah.
Supermarkt  : semacam toko, seperti Alfa Mart, Indo Mart
Markt            : Pasar biasanya (seperti pasar tradisional di Indonesia)
Stuck            : per biji, per buah, per-...
Kiste             : boks
ue (Puecklerstrasse): u umlaut
coretan warna merah: curhatan saya ^^


4 comments: