Saturday, May 16, 2015

Ebru...Melukis di Atas Air

Mempelajari kebudayaan suatu bangsa memang tidak ada habisnya. Sampai saat ini, meskipun tinggal di Jerman tapi keluarga kami lebih sering terpapar dengan teman-teman Turki.Kali ini, kami berkesempatan melihat 2 pertunjukan kesenian, seni musik Turki "Mey" dan seni lukis di atas air "Ebru". Jujur saja, saya datang ke acara ini karena lebih tertarik dengan Ebru. Sebelumnya saya tidak bisa membayangkan bagaimana cara menyapukan kuas cat ke atas air yang jelas-jelas berkonsistensi cair. "Masih ingat peribahasa yang mengatakan "Belajar saat dewasa, bagaikan mengukir di atas air", artinya tidak ada yang tertinggal karena semua akan terhapus. Tapi bagaimana dengan melukis di atas air, saya rasa sama mustahilnya.  Tapi pikiran itu hilang setelah akhirnya melihat kesenian ini secara langsung.

Tentang Ebru
Ebru adalah seni membuat pola-pola berwarna dengan cara memercikkan dan menyapukan cat warna ke atas air yang berminyak dan kemudian memindahkan pola berwarna ini ke atas kertas. Seni melukis ini mulai diperkenalkan pada abad ke-13 di Turki dan menyebar ke Cina, India, Persia, dan Anatolia. Nama Ebru sendiri tidak jelas asal usulnya, apakah berasal dari bahasa Iran (karena saat itu, nenek moyang Turki melakukan perdagangan melalui "Jalur Sutera") atau dari Farsi ebri karena penampakannya yang seperti awan atau dari kata ab-ru yang berarti air di dalam bejana. Di Barat sendiri, kesenian ini di sebut sebagai "Turkish Marble Paper"

Zaman dahulu, ebru digunakan oleh Seljuk (istilah untuk orang zaman dinasti Turki dahulu) dan para kaligrapher Ottoman untuk menghiasi buku-buku, surat perintah kerajaan, surat kerajaan dan dokumen-dokumen. Sampai tahun 1920-an, workshop ebru berada di Bezayit, salah satu distrik dari Istanbul dan menyediakan untuk pasar lokal maupun Eropa. 

Alat-alat yang digunakan dalam ebru ini adalah:
  • Berbagai cat berwarna (cara membuat cat ini pun menjadi pelajaran ketika belajar ebru dan harus bisa, jadi bagus atau tidaknya tergantung keahlian pembuat ebru)
  • Kuas untuk memercikkan yang bulunya berasal dari ekor kuda
  • Jarum berbagai ukuran untuk mengukir
  • Air dalam wadah
  • Kertas khusus yang bisa menyerap cat warna

Ebru Dulu dan Sekarang
Pengaruh Islam mempengaruhi warna kesenian zaman itu termasuk ebru. Dulu ebru menghiasi pinggir dari sebuah kaligrafi dan hanya berupa lukisan abstrak karena berfungsi sebagai background. Sekarang ini, ebru sudah seperti kehilangan asal usulnya. Alih-alih sebagai seni yang mengiringi seni kaligrafi, seni ini akhirnya justru menjadi seni yang utama. Para ahli ebru, dengan keahliannya bisa menggambar bunga, wajah orang, binatang, dll di atas air. 

Seni ini bertahan hingga saat ini karena rantai yang diajarkan oleh 4 orang ini:
  • Sadik Efendi dari Bukhara (? -1846) 
  • Sheik dari Uzbek Lodge di Üsküdar, dirinya belajar seni marmer di Bukhara, dan mengajarkannya kepada anaknya, Edhem Efendi, yang kemudian mengajarkan seni marmer untuk Necmettin Okyay, kaligrafer, tukang menyepuh emas, dan penjilid buku yang berhasil menggabungkan sejumlah besar seni menjadi satu.
  • Necmettin Okyay (1883-1976). Dia yang membuka zaman baru dalam gaya "Floral marbling", tulip, aster, gondok, poppies, anyelir, bunga pansy, dan kuntum mawar. The Floral Marblings gaya ini mulai dirujuk ke "Necmettin marbling". Akhirnya, marbling tidak lagi sepotong hiasan atau kertas menghiasi sepotong kertas, tapi kini telah diangkat ke tingkat sebuah karya seni dalam dirinya sendiri dan layak dipelajari sendiri.
  • Mustafa Düzgünman, murid Necmettin Okyay adalah satu-satunya nama dalam seni marmer sampai ini. Dia telah menghasilkan karya-karya indah baik di marbling bunga ditetapkan oleh gurunya (master) Necmettin, dan pada saat yang sama di semua jenis marmer juga. Lahir pada tahun 1920. 



Sungguh setelah melihat Ebru ini, saya semakin kagum akan sejarah keemasan Ottoman Empire dan tertarik lagi mempelajari budayanya yang lain.
Ini video ebru yang diambil dari youtube;
 
 
Saya pun mendapat kesempatan mencoba dan taraaaaa.....ini hasilnya. Lumayan bagus kan :)
Agak sedikit kusut karena habis digulung
Sumber:
http://www.turkishculture.org/traditional-arts/marbling-113.htm

2 comments:

  1. kalo mau beli bahan bahan seperti cat dan lain lain dimana ya?
    tolong dong kasih tau 082326115536

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete